Pengertian dan Ciri-Ciri Jamur Kancing (Champignon) Untuk Budidaya

Nama lain dari jamur kancing adalah champignon. Jamur kancing adalah jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, yaitu sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur ini memiliki rasa, aroma dan penampilan yang menarik sehingga disenangi banyak orang. Oleh karena jumlah penggemarnya banyak, nilai bisnis dari jamur kancing sangat menguntungkan.

Jamur Kancing Untuk Budidaya (Champignon)
Agaricus bisporus memiliki warna putih dengan tudung berdiameter 35 cm, tinggi tangkai sampai 6 cm, sedangkan ukuran garis tengah kuncup 23 cm.  Ada juga jenis Agaricus campestris asal Australia dan Prancis yang memiliki ukuran dan warna hampir sama dengan Agaricus bisporus.

Jamur kancing memiliki pasar yang potensial dan telah menghasilkan devisa negara. Jamur ini dapat di ekspor, baik dalam bentuk segar (tanpa diolah) maupun olahan. Daerah yang penduduknya banyak mengonsumsi jamur kancing adalah Amerika, Eropa, Asia dan Afrika.

Indonesia belum termasuk negara produsen champignon yang dapat diandalkan karena Indonesia hanya mengekspor dalam bentuk segar. Dengan kata lain, ekspor jamur kancing dalam bentuk olahan, jumlahnya masih terbatas. Pasar ekspor Indonesia yang terutama adalah Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, dan Australia. (Baca juga: Peluang Bisnis Budidaya Jamur)